Aku di Kotamu
seputar-putar kotamu
liat bergerak dijemput sana sini
hingga rasuk ke celah-celah gigi
kadang kaki enggan berhenti melangkah
buku-buku setengah harga lumat dicari-cari mataku
menyangka kamu baru melewatiku
naik sepeda motor
seringnya aku seorang diri
memetik senyum teduh di mana-mana
di sisi gang saat memilah beras
di atas becak-becak tak terkayuh
di rayuan ampuh penjual asesori manik-manik
di angkringan sambil sama-sama menyeruput teh
di depan tambalan retak-retak dinding rumah
...
aku tak ingin pernah lelap
tapi tak berdaya disergap lelah
lulu, Jogja, 00:00, 9 Juli 2006
0 Comments:
Post a Comment
<< Home